Menurut Direktur Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Arman Depari, keempat pelaku tersebut merupakan jaringan internasional yang memasok sabu sabu ke Indonesia. Perbuatan para pelaku di bongkar setelah petugas curiga dengan gerak gerik pelaku. “mereka menyembuntyikan narkoba tersebut ke badannya,” jelas Arman
Setelah berhasil lolos dari petugas bandara, mereka akhirnya membawa barang haram tersebut ke sebuah rumah yang ada di Perumahan Bukit Golf Hijau no.6 Sentul City, tepatnya di jalan Puncak Mas RT 07/08 Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Dan pada kamis ) 01/05 sekitar pukul 01:00 WIB kemarin, petugas langsung melakukan penggerebekkan. “Kami langusung melakukan penggerebekkan dan menangkap para pelaku,” tegasnya..
Lebih jauh arman menuturkan, selain keempat pelaku, pihaknya juga menduga ada keterlibatan para pelaku lain yang merupakan komplotan dari jaringan tersebut diduga barang haram tersebut akan di edarkan di Jawa, Bali hingga NTB. “Kami masih menyelidiki dugaan ada pelaku lain,” katanya.
Diakui Arman, barang haram tersebut diselundupkan para pelaku di beberapa jalur berbeda, Diantaranya jalur laut hingga Udara, narkoba tersebut dipacking dengan berbagai cara untuk bisa sampai ke Indonesia.
Lebih jauh ia menambahkan, ia menambahkan selain para pelaku dan 6,5 kilogram Sabu, Polisi juga berhasil menyita bong sebagai alat penghisap sabu, serta parport dan dokumen kenegaraan yang dimiliki para pelaku.
Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Para pelaku dijerat dengan pasal Premier 114 ayat 2 subsider, Pasal 112 ayat 2, Subsider pasal 113 ayat, Subsider pasal 115 ayat 1 undang undang RI nomer 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, penjara semumur hidup dan paling singkat 6 tahun penjara.
Sementara itu Kepala Security Sentul City Rahmadi menuturkan, para pelaku sudah mengintrak di rumah tersebut sejak dua bulan yang lalu, para pelaku di ketahui jarang berinteraksi dengan warga sekitar, sehingga ia juga tidak begitu mengenal para pelaku. “Setiap kami datangi orangnya pasti tidak ada,” jelasnya.
Menurutnya, diketahui pemilik rumah tersebut bernama Yudi, namun ia tidak mengetahui pasti dimana dan tidak mengenal Yudi. “sudah dihubungi oleh oengelola tapi selalu tidak diangkat teleponnya,”jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan tetangga pelaku, Samudra menjelaskan, para pelaku tidak pernah keluar rumah saat siang hari, hanya sesekali pihaknya mendengar ada duara mobil yang keluar masuk di rumah tersebut. “Saya jarang melihat, saya juga tau kejadian itu dari satpam,” tukasnya. (iyn/harian metropolitan bogor)